Konservasi Bambu


Sejak tahun 2022, Bank yang tergabung dalam Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) bekerja sama dengan Yayasan KEHATI, melakukan kegiatan Penanaman Pohon Bambu secara sebagai bentuk dukungan pelestarian lingkungan selama 5 tahun ke depan. Kegiatan penanaman merupakan bagian dukungan FKDKP untuk Gerakan Nasional (Gernas) 22 Tahun APU PPT lndonesia yang dicanangkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pada tahun 2024. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain simbolis penanaman pohon bambu secara berkelanjutan, ramah tamah dan diskusi ringan seputar program bambu serta mengunjungi komunitas pemberdayaan masyarakat di kawasan Desa Ngargoretno, Magelang pada 31 Oktober 2024. Rencana penanaman 5 tahun yang dilakukan adalah 15.875 bibit pohon bambu di lahan seluas 27 hektar di Desa Ngargoretno dengan Bank berkomitmen sebesar 10.080 bibit (63% dari total komitmen) dan dari porsi tersebut tahun ini telah ditanam total sejumlah 6.000 bibit bambu untuk Bank sejak 2022.
Program Konservasi Bambu merupakan komitmen Bank yang telah dilaksanakan dalam kurun 13 tahun berkolaborasi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dan mitra-mitra di lapangan telah melakukan penanaman bamboo sebanyak 59.900 bibit yang terdiri atas jenis Bambu Hitam (Gigantochloa atroviolacea), Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz), dan Bambu Betung (Dendrocalamus asper) di daerah Jawa Barat, Lombok – Nusa Tenggara Barat, Tabanan dan Gianyar – Bali, Flores – Nusa Tenggara Timur, dan Magelang – Jawa Tengah. Selama kurun tiga tahun terakhir, program bambu difokuskan pada tiga lokasi di NTB, NTT dan Magelang.
Bank telah melakukan kajian dampak atas beberapa program yang meliputi program konservasi bambu di NTB dan NTT serta program sorgum di NTT. Hasil kajian dampak menunjukkan terdapat peningkatan pendapatan kelompok tani, terpenuhinya kebutuhan air masyarakat, peningkatan skill dan kapasitas kelompok tani, serta penurunan prevalensi tengkes (stunting).
Secara berkala, Bank melakukan analisis potensi serapan karbon dari bambu yang telah ditanam. Hasil perhitungan pada tahun 2024 menunjukkan terdapat potensi serapan karbon dari bambu yang tertanam mencapai lebih dari 3.700 ton setara CO₂, dengan akumulasi dari tahun 2019 mencapai lebih dari 11.400 ton setara CO₂.

Program Bambu di Kawasan Hutan Penelitian (KHP) Rarung, Nusa Tenggara Barat dan Program Pelestarian dan Peningkatan Nilai Tambah Bambu Betung di Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.


Pengelolaan Sampah Anorganik
Bank melaksanakan inisiatif program pengelolaan sampah melalui beberapa program dan kegiatan Bank seperti Program ABCDE Challenge, penyelenggaraan Workshop Experiential Learning, dan kegiatan Zero Waste to Landfill di acara Bank.
Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 4,20 ton sampah terkumpul dari 18 kegiatan besar di Bank untuk dilakukan pengolahan sampah oleh pihak ketiga.
Selain kegiatan pengumpulan sampah, pada tahun ini Bank melakukan pengelolaan limbah dari hasil sampah yang terkumpul pada tahun 2023, dengan total sebanyak 3,09 ton yang terdiri atas limbah kertas dan kartu. Limbah tersebut didaur ulang menjadi berbagai produk seperti meja, kursi, buku catatan, dan tumbler yang dimanfaatkan sebagai merchandise untuk acara-acara Bank.
